Jumat, 14 Januari 2011

Sales Letter Efektif: Panjang atau Pendek?

Sales Letter Efektif: Panjang atau Pendek?

Beberapa pertanyaan paling sering dilontarkan para pebisnis internet yang tengah merancang sales letter adalah lebih baik mana menggunakan sales letter dengan halaman panjang atau sales letter pendek? Kapan menggunakan sales letter panjang? Dan kapan pula menggunakan sales letter pendek?
Penasaran dan ingin tahu jawabannya? Silakan lanjutkan membaca…
Sebelum masuk ke pembahasan panjang pendek sales letter, anda tentu masih ingat tentang konsep most wanted response (MWR).
MWR merupakan titik tolak penentuan panjang pendek sebuah sales letter. Mengapa begitu? Ya, karena MWR adalah respon yang paling anda inginkan. Sedikit saya segarkan kembali, secara umum MWR ada dua:
  • Mereka membeli produk anda, atau
  • Mereka meninggalkan data kontak untuk follow up
Nah, lalu kapan membuat sales letter panjang?
Sales letter panjang biasa dibuat jika anda menawarkan produk berbayar anda. Dengan sales letter panjang, kita bisa menjelaskan lebih banyak seputar produk kita. Anda bisa melakukan perkenalan pada calon pembeli anda, anda bisa jelaskan kelebihan produk anda, apa manfaatnya bagi pembeli, anda bisa tambahkan unique selling position anda, anda bisa cantumkan garansi, bonus, dan lainnya.
Artinya, anda perlu menjelaskan banyak hal mengenai produk dan service anda. Anda perlu meyakinkan calon pembeli anda bahwa produk anda merupakan solusi terbaik bagi mereka.
Tentu yang perlu juga diperhatikan saat menggunakan sales letter panjang, sampaikan secara menarik. Jangan sampai membuat pengunjung bosan. Gunakan hypnotic writing. Bagaimana agar pengunjung tertarik sejak headline sales letter anda dan menelusuri dengan detil setiap kata berikutnya, sampai akhirnya membaca tuntas keseluruhan isi sales letter. Tentang hypnotic writing ini, anda bisa baca tulisan Mas Bachtiar tentang Kekuatan Hypnotic Writing dan di blog Mas Wawan Purnama soal Belajar Buat Tagline Yang Menghipnotis Yuk..
Fakta penting juga, sebenarnya pengunjung tak berkeberatan membaca sales letter panjang. Yang penting isinya tak membosankan dan berisi hal-hal yang diinginkan calon pembeli produk anda. Kurang lebih perbandingannya seperti ada orang yang betah baca sebuah buku berisi ratusan halaman, sedang buku lainnya yang hanya puluhan lembar dibaca sambil lalu saja.
Penyebabnya, karena isi buku itu menarik dan disampaikan secara menarik sehingga pembacanya terhipnotis untuk terus membaca sampai tuntas. Kebalikannya, sekalipun bukunya tak terlampau tebal, namun jika bahasanya membosankan tentu kita melewati tiap halaman buku dengan cepat.
Kalau sales letter pendek bagaimana?
Sales letter pendek biasanya dipakai bukan untuk menjual sesuatu. Tapi untuk menjaring data kontak prospek. Tak panjang karena yang disampaikan tak banyak. Intinya, cukup keuntungan yang didapatkan pengunjung jika memasukkan alamat emailnya. Misalkan dengan menawarkan mendapat hadiah atau ebook gratis. Dengan sales letter pendek, harapannya pengunjung yang tertarik akan langsung memasukkan alamat emailnya.
Jadi kesimpulannya, menurut saya, panjang atau pendek halaman sales letter memiliki keampuhannya masing-masing. Sales letter panjang biasanya dipakai untuk menawarkan produk berbayar. Sedang, sales letter pendek digunakan untuk menjaring data calon prospek.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar